

Singosari, 4–5 Agustus 2025_suasana di MA Almaarif Singosari tampak berbeda dari biasanya. Ruang laboratorium komputer dipenuhi semangat para siswa yang mengikuti Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) 2025 dengan antusias dan kesiapan penuh. Dengan wajah serius namun optimis, para peserta duduk di depan layar monitor, menjawab soal demi soal yang menguji kemampuan literasi, numerasi, serta karakter.
ANBK sendiri merupakan salah satu program evaluasi pendidikan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Asesmen ini bertujuan bukan untuk menilai kemampuan individu siswa, melainkan untuk mengukur dan mengevaluasi mutu pendidikan di tingkat satuan pendidikan secara menyeluruh.
Sebagai sekolah yang terpilih mengikuti ANBK tahun ini, MA Almaarif Singosari melakukan berbagai persiapan matang. Sejak pengumuman resmi penunjukan sebagai peserta, pihak sekolah langsung mengadakan rapat sosialisasi pada 23 Juli 2025 bersama Kepala Madrasah, Khoirul Anam, S.Pd., selaku penanggung jawab kegiatan. Rapat ini membahas strategi pelaksanaan ANBK, termasuk penyusunan jadwal bimbingan dan simulasi.
Sebanyak 50 siswa kelas XI yang terpilih sebagai peserta ANBK dibagi menjadi dua sesi. Mereka mengikuti bimbingan intensif selama empat hari berturut-turut, yakni tanggal 23, 28, 29, 30 Juli 2025. Hari pertama bimbingan difokuskan pada materi literasi, kemudian dilanjutkan dengan materi numerasi pada hari kedua. Pada hari ketiga dan keempat, sesi pertama melaksanakan simulasi, sementara sesi kedua mengikuti bimbingan. Pembagian waktu dilakukan secara selang-seling menjelang jam istirahat, guna memastikan efisiensi dan fokus peserta.
Pelaksanaan simulasi ANBK dilakukan pada 28–29 Juli 2025. Tujuannya adalah untuk mengenalkan sistem teknis pengerjaan serta memperkuat kesiapan mental peserta menghadapi asesmen yang sesungguhnya. Simulasi berjalan lancar dan mendapat respons positif dari para siswa.
Tibalah hari pelaksanaan ANBK pada 4–5 Agustus 2025. Dua hari yang menjadi momen penting bagi seluruh peserta setelah melalui rangkaian persiapan intensif. Hari pertama diisi dengan asesmen literasi, sementara hari kedua berfokus pada asesmen numerasi. Selama pelaksanaan, para siswa menunjukkan keseriusan dan konsentrasi tinggi. Kegiatan ini juga didukung oleh fasilitas yang memadai serta konsumsi yang disediakan setiap harinya, sehingga ANBK dapat berlangsung dengan tertib, lancar, dan penuh semangat.
Salah satu peserta, Nafisah Nur Jannah dari kelas XI-1, mengungkapkan kesan dan pengalamannya mengikuti ANBK tahun ini. Ia menilai bahwa bagian numerasi menjadi tantangan tersendiri. “Soal numerasi paling menantang, karena harus benar-benar fokus mengerjakan dan butuh ketelitian,” ujarnya usai sesi ujian hari kedua. Menurutnya, beberapa soal membutuhkan pemahaman konsep matematika yang mendalam dan konsentrasi penuh agar tidak salah dalam penalaran. Meskipun sulit, Nafisah merasa puas karena telah berusaha maksimal dan merasa sangat terbantu dengan adanya bimbingan yang telah disiapkan sekolah.
Selain itu, Nafisah juga menyampaikan harapannya terhadap pelaksanaan ANBK. Ia berharap hasil asesmen dapat memberi dampak positif bagi sekolah. “Harapanku, bisa menaikkan persentase literasi dan numerasi agar akreditasi tidak turun, dan berharap bisa mewujudkan pendidikan yang berkualitas dengan sistem ANBK ini,” tuturnya penuh optimisme. Bagi Nafisah, ANBK bukan sekadar ujian, melainkan langkah awal menuju sistem pendidikan yang lebih adil, terukur, dan berorientasi pada mutu pembelajaran.
Dengan berakhirnya pelaksanaan ANBK 2025, MA Almaarif Singosari telah membuktikan komitmennya dalam mendukung program evaluasi pendidikan nasional secara serius dan terstruktur. Partisipasi aktif siswa, bimbingan intensif dari guru, serta dukungan penuh dari pihak sekolah menjadi modal berharga dalam mewujudkan pendidikan yang bermutu. Harapannya, hasil asesmen tahun ini tidak hanya berdampak pada peningkatan mutu akreditasi, tetapi juga menjadi cerminan bahwa sekolah mampu terus beradaptasi dan bergerak menuju sistem pendidikan yang berkualitas, adil, dan berdaya saing.

Reporter: Safrina Nayla Karimah / XI-1
